Senin, 12 Agustus 2013

Malam ini.

    malam ini, serasa semua angin kencang menampar dan semua air terpercik keras dan membuat nya jatuh.. apa yg harus dia lakukan? saat ini dia hanya bisa menangis dan menangis dan menangis.. berdiam diri, dan berdoa. itulah yg dia lakukan setelah dia merasa tidak mampu.. 

    Adakah yang mampu mendengar suara tangisan itu? sementara dia sibuk menghapus sendiri air matanya. *sensor* adalah nama yg selalu dia bawa dalam doanya. tak jarang nama itu membuatnya menangis dalam doa.. sebelumnya dia tak pernah berpikir akan berakhir seperti ini. ketika dia harus merelakan orang yg dia sayang utk seseorang yg baru..

   Apakah dia egois jika mengingikan seseorang yg dia sayang itu kembali? ataukah dia harus menguatkan diri untuk melihat dia yg terkasih merangkul tangan gadis lain? Bukankah Kasih itu berkorban? apakah dia harus mengorbannya dia yg terkasih untuk gadis lain?

   Tiap malam dia berdoa, berdoa untuk sebuah jawaban apa yg harus dia lakukan. Bahagia memang ketika dia melihat orang yg terkasih itu bahagia. tapi bukan dia alasannya. Dia selalu berpikir, pernahkah dia yg terkasih itu memikirkan bahwa dia sangat gelisah saat ini? gelisah karna tidak mau kehilangan untuk kesekian kalinya.

   Tapi disatu sisi, dia berpikir apakah selama ini yg terkasih itu merasakan bahagia ketika bersama dengan dia? *kembali menangis* Ketika angin dan air menyerukan suara mereka sendiri.. dan dia merasa benar-benar sangat sendiri ketika semua orang sedang tertawa beramai-ramai.

  Apa yg harus dia lakukan?

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.